
Tampilannya
dipermak menjadi kereta wisata klasik yang mengagumkan. Tubuhnya
berwarna hitam besar dengan sedikit sentuhan warna merah di bagian
bawah. Kereta berdinding kayu ini hanya memiliki fasilitas kipas angin,
toilet antik namun bersih dan tempat duduk kayu memanjang dengan posisi
menghadap jendela. Namun justru dengan kekunoannya inilah, penumpang
seperti benar-benar merasakan perjalanan nostalgia beberapa puluh tahun
silam.
Perjalanan
Mak Itam secara reguler berlangsung setiap hari Minggu atau hari libur
pukul 12.00 dari Stasiun Sawahlunto-Muarakalaban dalam waktu 30 menit.
Yang membuat sensasi luar biasa adalah ketika Mak Itam memasuki
terowongan Lubang Kalam. Sensasi nostalgia dengan asap dan lengkingan
loko uap akan lebih terasa di dalam terowongan yang dibangun pada tahun
1894 ini..

Perjalanan
tiga jam tak terasa melelahkan manakala melewati Danau Singkarak. Danau
di Sumatera Barat yang terkenal akan keindahannya. KA ini beroperasi
secara reguler setiap hari Minggu, namun KA ini juga bisa dicarter
sesuai keinginan. Setiap operasinya, KA ini terdiri dari 3 kereta
ekonomi, 1 kereta makan dan pembangkit, serta 1 kereta eksekutif
berjenis IW-2. Fasilitas kereta ini tidak jauh berbeda dengan kereta
Nusantara yang ada di Jakarta.

Satu tujuan untuk berbagi,artikel ini di copas dari sumbernya disini dan photo di persembahkan oleh oom google
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.