Rabu, 05 Oktober 2011

Danau Maninjau dan Kelok 44

Selanjutnya kami merencanakan kepergian hari ini, yaitu menuju Danau Maninjau, 38km dari Bukittinggi. Danau yg luasnya mencapai 650km persegi dan kedalaman mencapai 480m ini keindahannya terkenal dan ada ikan khas dari danau ini yang namanya ikan rinuak, mirip dengan ikan teri kalau di laut. Di sekitar daerah itu muncul dua nama terkenal, Pujangga Buya Hamka (ada musiumnya di samping danau), dan Rangkayo Rasuna Said. Untuk menuju Maninjau ada angkutan bus umum Bukittinggi – Lubuk Basung yang melewati pinggiran Danau Maninjau.
danaumaninjau
Pukul 11.30 kami mulai perjalanan, sepanjang perjalanan nampak sawah nan hijau dan bukit-bukit hijau berhutan heterogen. Pemandangan yang susah kami dapatkan di Pulau Jawa. Tak heran Sumatra Barat merupakan tujuan wisata kedua Sumatra setelah danau Toba di Sumatra Utara. Jalannya pun relatif bagus dan mulus, kecuali di beberapa tempat rusak, terutama di daerah lereng bukit. Memang semua jalan di Sumatra Barat dikategorikan rawan longsong. Di beberapa tempat memang ada bekas longsor yang sudah dibersihkan dan di antara kelok Ampek Puluah Ampek (44) bahkan ada yang ditutup terpal besar yang ditulis “jangan diambil, penahan longsor”. Agak-agak mengerikan juga sih melewati jalan yang berkelok-kelok dan rawan longsor.

kelok22
kelok44
Saat kami mencapai kelok 44 cuaca masih cerah berawan tebal, sedikit langit biru dan sinar matahari menerobos deretan awan. Paling atas adalah kelok 44, semakin ke bawah angkanya semakin kecil. Nah, di sekitar kelok 8 ketika banyak kera bermain di pinggir jalan, ban mobil kami mengenai batu pas di pinggir sebelah dalam.
plangkelok44
Mungkin karena batunya yang tajam, sehingga membuat langsung menembus ban yang lumayan baru itu. Wah kami lumayan kuatir, karena memang tidak mengecek perlengkapan mobil sebelum berangkat. Ternyata memang betul, nggak ada kunci pembuka ban. Terpaksa kami berjalan pelan-pelan. Oiya, di pinggir-pinggir jalan, banyak juga pasangan yang menikmati indahnya Danau Maninjau di bawah pohon yang rindang. Nah kami sempat juga berusaha meminjam namun sayangnya tak bisa juga kami membuka ban di bawah mobil kijang. Akhirnya kami sampai di tepi danau maninjau, segera mencari bengkel terdekat dan mengganti ban. Sembari kami istirahat di warung depan bengkel yang untungnya menyediakan rinuak goreng seperti rempeyek.
masjidbayur
Setelah itu kami mencari ban pengganti untuk keamanan kami sekaligus mengganti ban yang rusak. Kami berjalan ke arah Bayur, kota di pinggir Danau Maninjau, sempat mampir di Mesjid Raya Bayur yang didisain unik menarik. Sudah tiga toko ban yang kami tanyai dan nggak ada ban pengganti yang sesuai, maka kami naik kembali menyusuri kelok 44 menuju Puncak Lawang. Tentu dengan lebih berhati-hati. Di sebuah pertigaan kami sempat melihat arah “Paralayang”, memang di bukit sebelah Danau Maninjau menjadi surga olahraga paralayang dengan tempat take-off dari Puncak Lawang, tempat yang akan kami tuju.
danaumaninjau
Pk 16.00, sayang sampai di Puncak Lawang, tempat yang katanya berpemandangan ajaib karena bisa melihat keseluruhan Danau Maninjau bahkan Samudra Indonesia, tertutup kabut yang cukup tebal. Hujan rintik-rintik selama kami menunggu ternyata tak menghalau kabut tebal itu. Setelah berfoto-foto sejenak berlatar belakang Danau Maninjau (yang tertutup kabut hehe) kami segera pulang menuju basecamp di Bukittinggi. Perjalanan pulang kali ini lumayan lancar.
plangmaninjau
maksyukur1
Di jalan, Hery nelpon ngajak makan, gayung bersambut. Sampai di Bukittinggi sudah malam, istirahat dan mandi, langsung lanjut ke Sate Mak Syukur di Padangpanjang menempuh perjalanan sekitar 1 jam, dan ah ternyata sudah tutup. Bahkan Sate yang di sebelah Mak Syukur juga sudah habis, memang waktu sudah menunjuk 20.30. Maka kami makan di restoran (Padang tentu) di jalan kembali menuju Bukittinggi. Minuman baru yang aku coba di sini, jus jagung, hmm ternyata enak juga, bener-bener jagung yang dijus mungkin ditambah gula sedikit. Mak Nyuss.. kalo katanya Pak Bondan.
maksyukur2
maksyukur2

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Copyright © 2011. Andy Sutan Mudo . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by Herdiansyah . Published by Borneo Templates