HUTAN RAYA BUNG HATTA
Taman Hutan Raya DR. Moh. Hatta
atau yang dikenal dengan Taman Hutan Raya Bung Hatta berada di
Kecamatan Lubuak Kilangan, Kelurahan Indarung. berjarak 20 Km sebelah
timur dari pusat Kota Padang dan jarak dari Minangkabau International Airport adalah sekitar 50 Km.
Luas Taman
Hutan Raya Bung Hatta ditetapkan berdasarkan Keppres No. 35 Tahun 1986,
dengan luas 240 Ha. Secara geografis Taman Hutan Raya Bung Hatta
terletak antara 0032’ – 150 5’ Lintang Selatan dan 100017’ – 1000 42’
bujur Timur. Kawasan
Hutan Raya sebelah utara dibatasi oleh Sungai Lubuak Paraku, sebelah
barat dibatasi oleh Jembatan Lubuak Paraku, sebelah selatan dibatasi
oleh Sungai Baliang dan Bukit Karang selanjutnya sebelah timur dibatasi
oleh Panorama II.
Kawasan ini
sebelumnya merupakan lokasi Kebun Raya Setia Mulya yang peresmiannya
dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, DR. Mohammad Hatta
pada tahun 1955. pada saat itu pengelolaan kawasan ini merupakan
tanggung jawab Lembaga Ilmu Pengetahuan Alam atau yang sekarang dikenal
dengan LIPI. Tahun 1961 pengelolaan kawasan diserahkan kepada Pemerintah
Daerah Tingkat I Sumatera Barat dan pada tahun 1981 pengelolaan diserahkan kepada Universitas Andalas.
Pada tahun 1984 pihak Universitas Andalas, Pemerintah tingkat I
Propinsi Sumatera Barat bersama – sama Menteri Kehutanan sepakat
mengubah nama Kebun Raya Setia Mulya menjdi Taman Hutan Raya DR.
Mohammad
Hatta dan pengelolaannya dipegang oleh Pemerintah daerah yang secara
teknis di tanggani oleh Kantor Wilayah Kehutanan Sumatera Barat. Pada
tanggal 31 Januari 1991 pengelolaan kawasan ini diserahkan kepada
pemerintah daerah Tingkat II Kotamadya Padang dan kemudian membentuk
Badan Pelaksana Pengelolaan Taman Hutan Raya DR. Mohammad Hatta yang
terdiri dari unsur – unsur Pemerintah daerah tingkat II Kotamadya
padang, universitas andalas, dinas dan instansi terkait.
Topography
Secara umum kawasan ini merupakan kawasan pegunungan dan perbukitan yang berada pada ketinggian 300 – 700 mdpl serta merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan yang membentang dari utara ke selatan. Dibandingkan dengan pusat kota padang, suhu di kawasan Taman Hutan Raya Bung Hatta cukup sejuk bekisar antara 190C s/d 260C. Sedangkan curah hujan rata – rata dikawasan ini cukup tinggi mencapai 6000 s/d 7000mm per tahun dengan kelembaban udara berkisar anatara 52 s/d 89 %.
Secara umum kawasan ini merupakan kawasan pegunungan dan perbukitan yang berada pada ketinggian 300 – 700 mdpl serta merupakan bagian dari jajaran Bukit Barisan yang membentang dari utara ke selatan. Dibandingkan dengan pusat kota padang, suhu di kawasan Taman Hutan Raya Bung Hatta cukup sejuk bekisar antara 190C s/d 260C. Sedangkan curah hujan rata – rata dikawasan ini cukup tinggi mencapai 6000 s/d 7000mm per tahun dengan kelembaban udara berkisar anatara 52 s/d 89 %.
Arah angin
pada bulan April – Mei umumnya mengarah ke timur dan bertiup dari arah
Barat dan Barat Laut. Sedangkan pada bulan Juni – September, angin
bertiup dari Timur atau Tenggara ke arah Barat. Berdasarkan data – data
tersebut diatas, iklim di areal Tahura Bung Hatta termasuk tipe iklim A
berdasarkan klsifikasi iklim menurut Schmidt dan Fergusson. Kawasan
Taman Hutan Raya Bung Hatta merupakan kawasan perembesan air tanah bagi
Kota Padang. Tanah penutup yang mendominasi terdiri dari bongkahan batu
andesit, pasir lanau dan pasir lempungan yang mengindikasikan bahwa
perembesan air berlangsung lambat hingga sedang, terutama di bagian
utara dan selatan areal Taman Hutan Raya.
Sumber Daya Alam
Taman Hutan Raya Bung Hatta merupakan kawasan alami dengan ekosistem hutan darat dengan keragaman hayati yang cukup tinggi.
Taman Hutan Raya Bung Hatta merupakan kawasan alami dengan ekosistem hutan darat dengan keragaman hayati yang cukup tinggi.
Flora :
Kuini (mangifera indica), Ambacang (Mangifera foetida), Durian Belanda (Annona Muricata), Buah Nona (Annona Reticula) Kenanga (Canangium Frusticosum), Pisang – pisangan (Polyalthia Oblonga), Xylopia Malayana, Alemanda (Alamanda Cathartica), Jeletung (Dyera Costulta), Oleander (Nerium Oleander), Kamboja (Plumeieria Acuminata), Voacangan Foetida, Timah – timah ( Ilex Cymosa), Birah (Alocasia Macrrohiza), Bunga bangkai (Amorphophalus Campanulatus), Kaladi Hias (Caladium Bicolor),
Kuini (mangifera indica), Ambacang (Mangifera foetida), Durian Belanda (Annona Muricata), Buah Nona (Annona Reticula) Kenanga (Canangium Frusticosum), Pisang – pisangan (Polyalthia Oblonga), Xylopia Malayana, Alemanda (Alamanda Cathartica), Jeletung (Dyera Costulta), Oleander (Nerium Oleander), Kamboja (Plumeieria Acuminata), Voacangan Foetida, Timah – timah ( Ilex Cymosa), Birah (Alocasia Macrrohiza), Bunga bangkai (Amorphophalus Campanulatus), Kaladi Hias (Caladium Bicolor),
Juluak Antu (ArthrRphyllum Diversifolium), Durian (Durio Zibethinus),
Mandirawan (Hopea Mengarawan), Keruing (Dipterocarpus Bauddi), Kayu
Minyak (Shorea Sumatrana), Buah Seri (Muntingia Calabura),
Kemiri(Aleurites Moluccana), Antidesma Montanum, Aporusa Benthamiana,
Bischofia Javanica, Clauxylon Polot, Euphorbia pulcherrima, Glochidion
Obscurum, Mallotus Paniculatus, Kayu Manis (Cinnamomum Burmannii), Waru
(Hibiscus Tilliaceus) dan sebagainya.
Fauna :
Kambing Hutan (Nemorthaidus Sumatrensis) Kijang (Muntiacus Muntjak), Rusa (Cervus Eguinus), Tapir (Tapirus Indicus), Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrensis), Simpai (Presbytis Melalophus), Beruk (Macacca Nemestrina), Kera Ekor Panjang (Mecacca Fascicularis), Siamang (Hylobates Syndactylus), enggang (Bucceros).
Kambing Hutan (Nemorthaidus Sumatrensis) Kijang (Muntiacus Muntjak), Rusa (Cervus Eguinus), Tapir (Tapirus Indicus), Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrensis), Simpai (Presbytis Melalophus), Beruk (Macacca Nemestrina), Kera Ekor Panjang (Mecacca Fascicularis), Siamang (Hylobates Syndactylus), enggang (Bucceros).
Fasilitas
Kawasan Tahura DR M. Hatta memiliki pintu masuk yang dilengkapi dengan loket penjualan karcis. Di area utama tersedia tempat parkir yang cukup luas. Di area ini terdapat fasilitas guest house dengan kapasitas 50 orang juga terdapat ruang makan serta wc umum yang cukup layak pakai. Selain itu dikawasan ini juga terdapat tempat beribadah. koleksi sejarah berupa dukumentasi dari DR M hatta dapat dilihat di Pusat informasi. Patung DR M Hatta serta taman dan beberapa gazebo yang dihubungkan oleh jalan stapak yang tertata dengan rapi melengkapi fasilitas penunjang yang dimiliki oleh kawasan ini
Kawasan Tahura DR M. Hatta memiliki pintu masuk yang dilengkapi dengan loket penjualan karcis. Di area utama tersedia tempat parkir yang cukup luas. Di area ini terdapat fasilitas guest house dengan kapasitas 50 orang juga terdapat ruang makan serta wc umum yang cukup layak pakai. Selain itu dikawasan ini juga terdapat tempat beribadah. koleksi sejarah berupa dukumentasi dari DR M hatta dapat dilihat di Pusat informasi. Patung DR M Hatta serta taman dan beberapa gazebo yang dihubungkan oleh jalan stapak yang tertata dengan rapi melengkapi fasilitas penunjang yang dimiliki oleh kawasan ini
Aksesibilitas
Taman Hutan Raya DR Muhammad Hatta memiliki aksesibilitas yang relatif mudah serta sarana jalan yang cukup memadai. Secara umum kawasan berada di pinggir jalan raya menunju Kota Solok sehingga penggujung dapat menggunakan jasa transportasi Padang – Solok. Secara rinci aksesibilitasnya sebagai berikut;
1. Jarak tempuh dari pusat Kota Padang adalah ± 20 Km
2. Jarak tempuh dari MIA (Minangkabau International Airport) adalah ± 50 Km
3. Jarak tempuh dari Bukittinggi adalah ± 100 Km
4. Jarak tempuh dari Kota Solok adalah ± 30 Km
5. Jarak tempuh dari Danau Singkarak adalah ± 45 Km.
6. Jarak tempuh dari Danau Diatas dan Danau Dibawah adalah ± 30 Km .
Sarana air bersih didapat dari sumber air pegunungan dan kebersihanan dikelola oleh Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Padang. Kawsan ini sudah terhubung dengan saluran telekomuniasi beserta listrik.
Taman Hutan Raya DR Muhammad Hatta memiliki aksesibilitas yang relatif mudah serta sarana jalan yang cukup memadai. Secara umum kawasan berada di pinggir jalan raya menunju Kota Solok sehingga penggujung dapat menggunakan jasa transportasi Padang – Solok. Secara rinci aksesibilitasnya sebagai berikut;
1. Jarak tempuh dari pusat Kota Padang adalah ± 20 Km
2. Jarak tempuh dari MIA (Minangkabau International Airport) adalah ± 50 Km
3. Jarak tempuh dari Bukittinggi adalah ± 100 Km
4. Jarak tempuh dari Kota Solok adalah ± 30 Km
5. Jarak tempuh dari Danau Singkarak adalah ± 45 Km.
6. Jarak tempuh dari Danau Diatas dan Danau Dibawah adalah ± 30 Km .
Sarana air bersih didapat dari sumber air pegunungan dan kebersihanan dikelola oleh Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Padang. Kawsan ini sudah terhubung dengan saluran telekomuniasi beserta listrik.
Profil Wisatawan
Kawasaan ini pada umumnya di kunjungi oleh wisatawan nusantara dan mancanegara. Kegiatan utama dari wisatawan adalah penelitian dan outbond selain itu juga digunakan sebagai lokasi seminar dan pelatihan.
• Wisatawan nusantara terdiri dari pelajar dan organisasi
• Wisatawan mancanegara terdiri dari : Belanda, Australia, Jerman, Inggris
Kawasaan ini pada umumnya di kunjungi oleh wisatawan nusantara dan mancanegara. Kegiatan utama dari wisatawan adalah penelitian dan outbond selain itu juga digunakan sebagai lokasi seminar dan pelatihan.
• Wisatawan nusantara terdiri dari pelajar dan organisasi
• Wisatawan mancanegara terdiri dari : Belanda, Australia, Jerman, Inggris
Peluang pengembangan dan Investasi
Kegiatan pengembangan Taman Hutan Raya DR Mohammad Hatta bertujuan untuk;
1. meningkatkan konvervasi alam guna menjaga keutuhan tanah, tata air dan iklim,
2. meningkatkan upaya pelestarian alam, plasma nuftah, flora dan fauna,
3. meningkatkan peranan dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan sumber daya alam melalui kegiatan penelitian dan pendidikan,
4. meningkatkan kegiatan pariwisata alam yang ramah lingkungan.
Paket pembangunan yang aplikatif terhadap pengembangan Taman Hutan Raya DR. Muhammad Hatta yang sesuai dengan daya dukung tata ruang dan konsep pola konservasi meliputi peruntukan areal atau site plan sebagai berikut;
Kegiatan pengembangan Taman Hutan Raya DR Mohammad Hatta bertujuan untuk;
1. meningkatkan konvervasi alam guna menjaga keutuhan tanah, tata air dan iklim,
2. meningkatkan upaya pelestarian alam, plasma nuftah, flora dan fauna,
3. meningkatkan peranan dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan sumber daya alam melalui kegiatan penelitian dan pendidikan,
4. meningkatkan kegiatan pariwisata alam yang ramah lingkungan.
Paket pembangunan yang aplikatif terhadap pengembangan Taman Hutan Raya DR. Muhammad Hatta yang sesuai dengan daya dukung tata ruang dan konsep pola konservasi meliputi peruntukan areal atau site plan sebagai berikut;
A. Sentral Area
Sentral area merupakan area pusat dengan luas 7 Ha yang saat ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti guset house, area parkir, MCK, kopel dan taman bunga. Mengingat kondisi sarana yang kurang mendukung maka fasilitas tersebut akan ditata ulang sedemikian rupa sehingga kawasan memiliki kharakter dengan taman – taman yang dilengkapi dengan berbagai jenis bunga tropis.
Sentral area merupakan area pusat dengan luas 7 Ha yang saat ini telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti guset house, area parkir, MCK, kopel dan taman bunga. Mengingat kondisi sarana yang kurang mendukung maka fasilitas tersebut akan ditata ulang sedemikian rupa sehingga kawasan memiliki kharakter dengan taman – taman yang dilengkapi dengan berbagai jenis bunga tropis.
B. Perkantoran dan Pusat Olahraga
Dengan mengalokasilkan lahan sebesar 6 Ha maka akan di bangun kantor sekretariat Badan Pengelola serta sarana olah raga seperti Kolam renang, lapangan tenis dan badminton serta mini golf.
Dengan mengalokasilkan lahan sebesar 6 Ha maka akan di bangun kantor sekretariat Badan Pengelola serta sarana olah raga seperti Kolam renang, lapangan tenis dan badminton serta mini golf.
C. Hutan Koleksi
Kawasan ini diperuntukkan bagi para peneliti dengan areal seluas 22Ha maka di kawasan ini akan dibangungedung pusat penelitian, rumah kaca, perpustakaan, museum bunga, ruang herbarium dan ruang presentasi.
Kawasan ini diperuntukkan bagi para peneliti dengan areal seluas 22Ha maka di kawasan ini akan dibangungedung pusat penelitian, rumah kaca, perpustakaan, museum bunga, ruang herbarium dan ruang presentasi.
D. Kolam Kodok Raksasa
Sebagai salah satu hewan langka maka pembudidayaan kodok Raksasa dapat di lakukan pada kawasan ini dengan area seluas 3 Ha akan dibangun labor khusus reptil dan sarana penelitian.
Sebagai salah satu hewan langka maka pembudidayaan kodok Raksasa dapat di lakukan pada kawasan ini dengan area seluas 3 Ha akan dibangun labor khusus reptil dan sarana penelitian.
E. Camping Ground
Dengan lahan seluas 10 Ha maka kawasan camping ground dapat di bangun dengan mengkombinasikannya dengan sarana dan prasarana outbond.
Dengan lahan seluas 10 Ha maka kawasan camping ground dapat di bangun dengan mengkombinasikannya dengan sarana dan prasarana outbond.
F. Taman Satwa
Pada area ini akan dibangun kebun binatang mini yang dilengkapi dengan koleksi hewan tropis. Dengan lahan seluas 15 Ha area ini juga akan dilengkapi denga sarana bird watch.
Pada area ini akan dibangun kebun binatang mini yang dilengkapi dengan koleksi hewan tropis. Dengan lahan seluas 15 Ha area ini juga akan dilengkapi denga sarana bird watch.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.