Jumat, 07 Oktober 2011

Pacuan Kuda Sumatera Barat


Sebagai olahraga klasik, pacuan kuda selalu dihadiri oleh ribuan penonton. Pacuan kuda(horse racing) merupakan olahraga yang lebih mengarah pada hiburan(entertain-ing sport) ketimbang olahraga prestasi. Dimana olahraga ini pemilik kuda bukan merupakan atlet berkuda, sedangkan jockey( rider ) adalah seorang professional rider yang hidup dari pekerjaan menunggang kuda saat pacuan.
Olahraga berkuda sudah digemari sejak dahulu kala. Di Indonesia olahraga ini sudah ada sejak jaman colonial Belanda. Bahkan, hamper setiap daerah memiliki tradisi pacu kuda. Berbagai daerah di Sumbar, seperti Payakumbuh, Batusangkar dan Bukittinggi, olahraga pacu kuda kerap menjadi iven tahunan. Pergelaran pacu kuda di Daerah tersebut, sudah menjadi ajang pacuan kuda umum yang dibentuk menjadi perlombaan adat, dan terkanal sangan bergengsi, terutama guna mendongkrak potensi kepariwisataan. Di samping itu, pacuan kuda juga sudah menjadi permainan rakyat, terutama bagi peternak kuda penggemar pacuan kuda sejak dahulu.

Hal itu terbukti dengan sudah dibangunnya sarana dan gelanggang pacuan kuda berstandar nasional oleh Pemerintahan di Kelurahan Kubu Gadang, Payakumbuh sejak berpuluh tahun lampau. Tidak heran, para pemeliharaan kuda-kuda pacu umumnya yang berasal dari dalam hingga luar kota Payakumbuh terus berkembang dengan baik. Para pecandu kuda ini bahkan tak jarang mendatangkan bibit unggul untuk kuda pacu luar negeri.
Bagi sebagian kalangan, pacu itu bahkan sudah menjadi ruang public tempat
Pacuan Kuda Sumbar
temu, berinteraksi, berdialog, dan terjadinya pertukaran berbagai budaya, nilai, kepentingan serta hasrat. Karena itu, pacuan kuda dipercaya bisa empresentasikan ideology waktu senggang dimana orang bisa mempraktekkan berbagai gaya hidup, serta memamerkan identitas dan harga diri, memainkan tanda atau kode budaya, sambil mewartakan kegembiraannya.
Seperti yang digelar Pemko Payakumbuh 6 february lalu. Mempertandingkan 85 kuda-kuda unggulan, mereka berpacu menempuh jarak d800, 1200, 1400 dan 1600 meter. Kegiatan diadakan rutin setiap tahun sekali. Kegiatan tersebut, bahkan telah ditetapkan sebagai iven pariwisata nasional sebagai kalender Wisata Dinas Pariwisata Seni dan Budaya RI sejak beberapa tahun lalu.
Untuk perhelatan pacu kuda yang tengah digelar di kota Payakumbuh-Limapuluhkota periode 2011 ini. Bagi masyarakat, perhelatan pacuan kuda sudah menjadi sebuah tradisi, atau suatu habitus yang bergulir dari generasi ke generasi. Kebertahanannya sebagai tradisi juga sudah mengandung makan serta nialai, sosial-budaya yang tinggi bagi setiap kalangan masyarakt.
“Kita berharap, pada Alek pacuan kuda kali ini bakal menuai kepuasan dan kemeriahan, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, “Imbuh Wakil Bupati Asyrawan Yunus yang menjadi ketua panitia pelaksana acara.
Dikutip dari Sandalwo-od.web.id, pengembangan olahraga berkuda tidak bisa dilepaskan dari peran banyak kelompok. Mereka adalah: pertama kelompk yang memproduksi kuda pacu yaitu, petani peternak, kedua kelompok penggemar kuda pacu, dan ketiga kelompok penyelengaara event pacuan kuda.
Peternak kuda pacu atau disebut dengan “Breeder” adalah seorang produsen kuda pacu. Seorang Breeder yang berpengalaman akan memiliki banyak ide untuk produksi kuda pacu yang berkualitas dan merawatnya sampai pada usia 1-2 tahun ( yearling ) sebelum melepasnya kepada para penggemar kuda pacu.
Pacuan Kuda Sumbar
Penggemar kuda pacu terdiri atas beberapa bagian penting, mereka memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Kelompok ini bekerja untuk mempersiapkan kuda pacu usia muda hasil tangkaran para peternak dan mempersiapkannya menjadi seekor kuda pacu professional. Mereka adalah pemilik kuda yang sekaligus seorang investor sebagai penyandang dana untuk pembelian kuda pacu, penyediaan kandang, membiayai semua keperluan perawatan, keperluan pacuan dan latihan bagi kuda tersebut.
Pelatih kuda adalah orang pelatih professional yang hidupnya bergantung pada pekerjaan melatih kuda pacu. Dialah yang bertanggung jawab untuk menyusun program makanan, perawatan, dan latihan bagi kuda. Dalam kerjanya seorang pelatih dibantu oleh beberapa perawat kuda (groom) serta penunggang kuda (riding boy). Dokter hewan spesialis kuda sebagai seorang ahli pengobatan maupun nutrisi yang berfungsi sebagai konsultan ahli nutrisi kesehatan dan pengobatan kuda. Kemudian yang terakhir adalah seorang “Jockey” yang bertindak sebagai “Professional rider” saat event pacuan.
KEMASAN MENARIK
Penyelenggara pacuan kuda, adalah kelompk panitia iven yang bertugas sebagai penyelenggara iven pacuan kuda. Karena sifatnya yang “business oriental”, maka biasanya kepanitiaan ini juga memiliki bagian yang berhubungan dengan pendanaan sponsorship, ticketing, dan lain-lain. Serta sebagian operasional yang berkaitan dengan pacuan kuda.
Tujuan orang menonton pacuan kuda memang beragam. Penonton yang fanatic akan datang dari mana saja. Bagi mereka jarak bukan menjadi masalah karena pacuan kuda sudah menjadi tontonan favoritnya. Kelompok ini akan meluangkan waktu khusus untuk menonton pacuan kuda. Mereka rela mengeluarkan banyak uang untuk hotel selama iven berlangsung serta biaya lain seperti transportasi, makan dan minum yang diperlukan. Mereka datang dalam kelompok kecil, dengan kendaraan pribdai, dan bahkan dengan membawa bus.
Kelompok kedua adalah penonton lokal sekitar lapangan pacuan kuda sebagai tempat iven berlangsung. Jumlahnya sangat besar dan mereka bukanlah penonton yang fanatic. Penonton jenis ini hanya menonton karena dekatnya lokasi pacuan. Biasanya mereka datang berbondong-bondong dengan membawa anak-anak dan anggota keluarga lainnya.
Sebagian orang beranggapan bahwa pacuan kuda sebagai arena perjudian. Hal ini tidak seratus persen benar. Kalau toh ada jumlah mereka hanya sedikit saja. Mereka melakukan taruhan (betting) sesame teman dan bukan perjudian “(gambling). Seorang petaruh professional tidak perlu menunggu pacuan kuda untuk mencurahkan kegemarannya, balap sepeda dan permainan tenis anak di kampungpun menjadi objek taruhan.
Yang tidak boleh dilupakan oleh panitia penyelenggara untuk menarik penonton adalah dengan memahami iven pacuan kuda itu adalah iven yang sangant klasik, dimana jarang sekali acara diadakan. Karena klasiknya maka sebaiknya panitia membuat suatu acara dimana dapat menjadi ingatan (memory) yang panjang bagi penontonnya.
Di Inggris konon acara pacuan kuda diisi dengan acara yang secara turun menurun mencirikan budaya lokalnya. Misalkan dengan menampilkan kostum pakaian adat lokal yang sudah berumur ratusan tahun, makanan khas masyarakat Amerika jagonya dalam mengemas acara wisata, acara seperti “Kentucky Derby dan Rodeo Show” selalu dibanjiri masyarkat dengan pakaian Western Stylenya, sepatu boot, topi langken, sabuk kulit, music country dan barbeque.
Setting acara pacuan kuda yang menjadi acara rutin tahunan diisi dengan tidak hanya adu cepat kuda namun sekaligus acara pamer budaya lokal yang tidak hanya oleh panitia namun juga bagi penonton. Acara seperti ini menjadi selalu diingat ( memorable ) bagi para pengunjung dan akan selalu dinanti kedatangannya kembali pada tahun berikutnya. di kutip (pos metro)

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Copyright © 2011. Andy Sutan Mudo . All Rights Reserved
Home | Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Site map
Design by Herdiansyah . Published by Borneo Templates