Kota Bukittinggi
Siapa
yang tidak kenal dengan Jam Gadang. Benda bersejarah peninggalan
Belanda ini begitu menarik perhatian para pengunjung yang datang ke
Bukittinggi. Berbagai lapisan masyarakat setiap hari memadati kawasan
ini. Pengunjung senang menghabiskan waktu senggangnya di kawasan Jam
Gadang ini.
Kendati mereka hanya duduk atau pun besenda gurau dengan karib kerabatnya, para pengunjung pun menikmati indah dan sejuknya hawa di bawah pepohonan yang ada di area ini. Jam Gadang yang berdiri kokoh di pusat kota itu menjadi trend centre bagi penduduk setempat ataupun para pengunjung yang datang.
Kendati mereka hanya duduk atau pun besenda gurau dengan karib kerabatnya, para pengunjung pun menikmati indah dan sejuknya hawa di bawah pepohonan yang ada di area ini. Jam Gadang yang berdiri kokoh di pusat kota itu menjadi trend centre bagi penduduk setempat ataupun para pengunjung yang datang.
Agar Jam Gadang ini
tetap terlihat kokoh dan semakin menawan, maka dirasa perlu adanya
perhatian khusus, terutama dengan dengan menjadikan kawasan Jam Gadang
sebagai pedestrianisasi. Maksudnya, agar pelestarian benda bersejarah
ini dapat terjaga dan tertata apik.
Maka di Aula Balaikota, diadakan dialog dan tanya jawab dengan Pembina Teknis Direktur Ditjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI DR. ELLY SINAGA, M.Sc dan dihadiri oleh Asisten II Baharyadi, SH serta beberapa Kepala SKPD di Kota Bukitinggi, mulai dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ir. Melvizardi. MSi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Drs. Nofrianto CH, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Drs. Hermansyah Msi dan Drs Anderman. MSi dari Bappeda, serta Jajaran Polresta. Dialoq itu membahas Penataan Kawasan Pedestrian dalam Kota Bukittinggi.
Pedestrianisasi kawasan Jam Gadang ini dibagi beberapa segmen, mulai dari segmen A lokasi Jl. Istana, Segmen B lokasi Jl. Imam Bonjol, Segmen C lokasi Jl. Minang Kabau dan Segmen D lokasi Jl. A. Yani (depan Ramayana), dalam pedestrianisasi ini tujuannya untuk membuka peluang open space untuk mendukung keberadaan Jam Gadang serta menyatukan Istana Bung Hatta dan Jam Gadang sebagai cagarbudaya serta menghilangkan kontak langsung antara pejalan kaki dengan pengendara.
Segmen A,B,C,D telah terkoordinir dan siap dilaksanakan, Kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Melvizardi.
Dari jajaran Polresta sendiri memberikan sedikit argumentasinya untuk lebih memikirkan warga yang bermukim di sekitar jalan-jalan yang akan di pedestrianisasi ini, agar program ini berjalan baik dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Elly Sinaga sendiri menyetujui secara keseluruhan Pedestrianisasi Jam Gadang ini. Tetapi untuk menambah daya tariknya seharusnya di buat area parkir yang jelas dan tertata. Disini diharapkan usaha yang sangat keras dari semua jajaran yang terkait di Pemda Bukittinggi, karena pedestrianisasi ini juga di prioritaskan untuk kesehatan.
Untuk tahap pertama Elly menyimpulkan perencanaan pedestrianisasi Jam Gadang ini masih perlu penyempurnaan. Planning diharapkan selesai dua minggu kedepan. Setelah itu baru bisa dimusyawarahkan kembali dan SK nya diharapkan dapat diterbitkan oleh Menteri Perhubungan
Maka di Aula Balaikota, diadakan dialog dan tanya jawab dengan Pembina Teknis Direktur Ditjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan RI DR. ELLY SINAGA, M.Sc dan dihadiri oleh Asisten II Baharyadi, SH serta beberapa Kepala SKPD di Kota Bukitinggi, mulai dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ir. Melvizardi. MSi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Drs. Nofrianto CH, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Drs. Hermansyah Msi dan Drs Anderman. MSi dari Bappeda, serta Jajaran Polresta. Dialoq itu membahas Penataan Kawasan Pedestrian dalam Kota Bukittinggi.
Pedestrianisasi kawasan Jam Gadang ini dibagi beberapa segmen, mulai dari segmen A lokasi Jl. Istana, Segmen B lokasi Jl. Imam Bonjol, Segmen C lokasi Jl. Minang Kabau dan Segmen D lokasi Jl. A. Yani (depan Ramayana), dalam pedestrianisasi ini tujuannya untuk membuka peluang open space untuk mendukung keberadaan Jam Gadang serta menyatukan Istana Bung Hatta dan Jam Gadang sebagai cagarbudaya serta menghilangkan kontak langsung antara pejalan kaki dengan pengendara.
Segmen A,B,C,D telah terkoordinir dan siap dilaksanakan, Kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Melvizardi.
Dari jajaran Polresta sendiri memberikan sedikit argumentasinya untuk lebih memikirkan warga yang bermukim di sekitar jalan-jalan yang akan di pedestrianisasi ini, agar program ini berjalan baik dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
Elly Sinaga sendiri menyetujui secara keseluruhan Pedestrianisasi Jam Gadang ini. Tetapi untuk menambah daya tariknya seharusnya di buat area parkir yang jelas dan tertata. Disini diharapkan usaha yang sangat keras dari semua jajaran yang terkait di Pemda Bukittinggi, karena pedestrianisasi ini juga di prioritaskan untuk kesehatan.
Untuk tahap pertama Elly menyimpulkan perencanaan pedestrianisasi Jam Gadang ini masih perlu penyempurnaan. Planning diharapkan selesai dua minggu kedepan. Setelah itu baru bisa dimusyawarahkan kembali dan SK nya diharapkan dapat diterbitkan oleh Menteri Perhubungan
http://www.padang-today.com
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.